Menurut saya pribadi ketika ada seseorang WNI yang bergabung dalam kelompok ISIS ingin berpulang ke indonesia itu akan menjadi pertanggung jawaban besar bagi Keluarga dan Negara. Saya sendiri oke oke saja apabila orang itu akan kembali ke Negara ini,tetapi setiap sudut pandang masyarakat indonesia itu berbeda beda pandangannya, Apakah kehadiran mantan anggota ISIS itu yang merupakan WNI akan diterima baik oleh masyarakat ? Bisa saja banyak warga masyarakat yang menolak atas kehadiran orang tersebut. Kita sendiri pun tidak bisa langsung menilai bagaimana kelanjutan hidup mantan anggota ISIS tersebut apabila sudah pulang ke Indonesia, Karena setiap sifat buruk manusia atas latar belakang yang sudah dijalaninya bisa akan timbul lagi, Misalnya : kekacauan, Pembunuhan dan hal hal yang menyimpang dari Norma kehidupan.
Di Indonesia sendiri, yang begitu sangat terbuka, banyak organisasi garis keras yang menyebarkan paham radikalisme dan terorisme. Pada awal 2016, saat Kapolri masih dijabat Jenderal Pol Badrodin Haiti, diungkapkan, mulai bermunculan organisasi-organisasi yang berafiliasi dan mendukung terbentuknya Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS) di Indonesia. Ini sinyal dan peringatan bagi seluruh masyarakat untuk lebih waspada.
Di sisi lain mungkin saya setuju kalo anak-anak mereka yang mantan anggota ISIS bisa diterima karena bisa dididik agar bisa melindungi umattia-umat Islam di dunia, tapi sepertinya mereka juga bisa dibawa oleh kedua orangtua yang telah menjadi anggota ISIS. Kalo kedua orangtua harus bener selektif banget jangan sampe mereka tetap membawa ilmu dari ISIS dan juga bisa aja terjadi menghancurkan umat-umat islam di Indonesia.
Beberapa negara di kawasan ini telah bergabung dengan pasukan koalisi anti ISIS. Namun akan lebih dahsyat lagi jika makin banyak negara yang bergabung, khususnya yang diancam ISIS di kawasan tersebut.
Masalah menerima atau tidaknya kembali seorang WNI yang beranggotakan ISIS menurut saya sangat amat berat, Kita tidak tau kenapa maksud dari orang tersebut ingin kembali ke negara Indonesia ini. Apabila kita menerima orang tersebut mungkin kita bisa memperbaiki jalan pikiran mereka yang sudah dicuci otaknya oleh petinggi ISIS tersebut, dan kita akan melakukan rehabilitasi agar latar belakang orang tersebut tidak akan muncul dikepalanya lagi. Apabila kita tidak menerimanya, Upayakan tolakkan kita telah diselektif atas dasar hal hal tersebut, Kita harus lebih pandai menilai orang tersebut sebagaimana itu, Kita boleh menolaknya kembali tapi tidak tetap kita masih bersaudara satu negara Warga Negara Indonesia.
Ancaman ISIS makin terlihat tak hanya di dunia nyata, namun juga di dunia maya. Seiring gencarnya kampanye serangan darat terhadap ISIS, pemerintah negara-negara di kawasan ini juga diharapkan secara tegas mengatur penggunaan dan penyalahgunaan internet dalam mencegah ISIS dalam mengindoktrinasi pemikiran kaum muda lewat media sosial.
Dengan adanya penanaman diri dengan pancasila maka akan menanamkan rasa cinta dengan negara Indonesia,untuk menghindari adanya kelompok radikal dalam arti menolak adanya tindakan radikal di Indonesia maupun yang baru ataupun sebagai mantan anggota radikal.
Kami WNI menolak teguh atas tindakan yang dilakukan Organisasi tersebut, Efeknya tidak hanya 1 bahkan banyak sampai kemana mana, Semoga kesalahan yang telah diambil jalannya oleh WNI yang telah menjadi anggota ISIS agar segera tersadarkan karena betapa jahatnya atau betapa buruknya bila berada disana, Semoga ALLAH SWT mengampuni atas segala dosa yang telah engkau perbuat. Islam itu indah tidak ada ujaran kebencian atau pembunuhan.
Komentar
Posting Komentar